Pages

Copyright Text

Jumat, 03 Februari 2012

KOMPOS SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA

gambar
Kebanyakan dari para ibu rumah tangga yang mengabaikan sampah organik yaitu dari bekas potongan-potongan  memasak, seperti bekas potonga wortel, ubi, bayam, tomat, cabai dan lain sebagainya,,,
padahal dari sampah-sampah tersebut dapat di oleh menjadi pupuk kompos yang nantinya dapat bermanfaat sebagai pupuk organik,,

Nah,,,,hari ini saya akan mencoba memposkan cara membuat pupuk kompos,, mudah-mudahan dapat mengurangi pembuangan dan penumpukan sampah rumah tangga..."amin"


Pembuatan Kompos
jenis-jenis sampah:
  1. Sampah organik
  2. Sampah anorganik
Pengelolaan sampah organik dapat dilakukan dengan cara dibuat menjadi kompos.
Manfaat Kompos
Manfaat kompos dapat di tinjau dari beberapa aspek:

Aspek Ekonomi
  • Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah.
  • Mengurangi volume/ukuran limbah.
  • Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya.
Aspek Lingkungan
  • Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
  • Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
Aspek bagi Tanah dan Tanaman
  • Meningkatkan kesuburan tanah
  • Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah.
  • Meningkatkan kapasitas serap air di tanah.
  • Meningkatkan aktivitas mikrobia tanah
  • Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen).
  • Menyediakan hormone dan vitamin bagi tanaman
  • Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman.
  • Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah.

Proses Pembuatan Kompos
Alat.
  • Wadah drum, ember plastik atau gentong (wadah diberi lubang didasarnya untuk pertukaran udara) dan alat pengaduk.
Bahan.
  • Sampah rumah tangga yang di potong-potong 2-4 cm.
  • Mikroorganisme pengurai sebagai aktivator (contoh: EM-4, Starnio, atau kompos dari tumbuh-tumbuhan).
  • Air.
Cara Membuat:
cara 1
  • Bahan sampah dimasukan di dalam wadah selapis.
  • Tambahkan kompos atau mikroorganisme pengurai.
  • Lakukan terus menerus selapis demi selapis sampai wadah penuh.
  • Disiram dengan air secara merata
  • Pada hari ke 5-7, media dapat diaduk-aduk
  • Pengadukan diulang setiap lima hari dan dihentikan sampai sampah menjadi hitam dan hancur.
cara 2
  • Campur 1 bagian sampah hijau (dedaunan) dan 1 bagian sampah coklat (ranting, sisa kayu, dll)
  • Tambahkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas (top soil) dan dicampur. Tanah atau kompos ini mengandung mikrobia aktif yang akan bekerja mengolah sampah menjadi kompos. Jika ada kotoran ternak (ayam atau sapi) dapat pula dicampurkan.
  • Pembuatan sisa sekaligus, atau selapis demi selapis misalnya setiap 2 hari ditambah sampah baru. Setiap 7 hari diaduk.
  • Pengomposan selesai jika campuran menjadi kehitaman, dan tidak berbau sampah. Pada minggu ke-1 dan ke-2 mikrobia mulai bekerja menguraikan membuat kompos, sehingga suhu menjadi sekitar 40 C. Pada minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal, kompos sudah jadi.
  • Jika perlu diayak untuk memisahkan bagian yang kasar.Kompos yang kasar bisa dicampurkan ke dalam bak pengomposan sebagai aktivator.

BACA JUGA ARTIKEL DI BAWAH INI


SOFTWARE GRATIS SILAHKAN LIHAT DI SINI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar